Review: Aku Tahu Kapan Kamu Mati (2020)



Info Film

Genre: Horor
Durasi: 92 Menit
Sensor Usia: 13 Tahun Ke Atas
Produser: Oswin Bonifanz
Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
Penulis: Aviv Elham, Arumi E
Pemeran: Natasha Wilona, Ria Ricis, Al Ghazali, Fitria Rasyidi, Ryma Gembala
Tanggal Edar: Kamis, 5 Maret 2020
Warna: Warna



Trailer




Sinopsis

Film "Aku Tahu Kapan Kamu Mati" menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama Siena (diperankan oleh Natasha Wilona). Setelah bangkit dari mati suri, Siena kemudian bisa melihat pertanda kematian pada orang lain. Akibat hal ini, Siena pun merasa ketakutan dan ingin keluar dari situasi mengerikan tersebut.

Sahabat-sahabat Siena yakni Flo (diperankan oleh Ria Ricis), Neni (diperankan oleh Fitria Rasyidi), dan Vina (diperankan oleh Ryma Gembala) pun tidak percaya dengan kemampuan yang tiba-tiba dimiliki Siena itu. Meski begitu, Siena tetap teguh dan percaya tentang apa yang dilihatnya. Apalagi, satu persatu orang di sekitarnya mati setelah Siena melihat pertanda dengan munculnya arwah yang menjemput orang tersebut.

Hingga akhirnya, pertanda kematian itu muncul di dekat Brama (diperankan oleh Al Ghazali), kakak kelas yang dicintainya. Siena pun berusaha keras untuk menggagalkan kematian Brama. Tak hanya itu saja, pertanda kematian itu juga muncul pada orang-orang terdekatnya. Siena pun juga harus berusaha untuk menggagalkan kematian-kematian itu. Kemudian, pertanda kematian itu pun datang mengancam dirinya.



Kelebihan

Film "Aku Tahu Kapan Kamu Mati" menyajikan penataan latar film yang pas. Dari segi latar tempat dengan tata suasana dan tempatnya, sangat pas. Anda bisa merasakan suasana dan kondisi dari film tersebut secara nyata.

Soal akting para pemain dalam film ini, cukup bagus. Dimana, para pemain bisa membawakan karakter penokohan dengan baik. Hal yang menarik dari film ini adalah pembawaan rasa empati atas kematian temannya, menjadi kekuatan tersendiri. Sehingga para penonton bisa merasakan rasa pilu dan sedih, yang dirasakan para penokohan. Tak hanya itu, anda juga bisa menikmati beberapa lelucon yang disampaikan dalam film ini.



Kelemahan

Hal yang disayangkan dari film ini adalah plot cerita yang ditampilkan. Dimana, logika penceritaan yang dibawakan kurang masuk akal. Misalnya saat Siena berada di ujung kematian, bagian wajah Siena masih menggunakan maskara. Tentu hal ini sangat aneh, jika terjadi di dunia nyata.

Tak hanya itu, ada beberapa premis yang diulang-ulang di beberapa adegan. Yakni kenyataan bahwa kematian tak bisa dihindari. Pernyataan tersebut diulang di beberapa plot. Mulai dari saat Siena ngobrol bersama gengnya, hingga Siena bertemu dengan dukun sakti.

Sebagai sebuah film horor, jump scare yang ditampilkan dalam film ini kurang mengena. Cukup mengejutkan namun tidak menyeramkan. Terasa kurang kuat dari segi penceritaan horornya.

Dari segi tata suara, film ini terlalu berisik. Sehingga ada beberapa adegan yang kurang bisa dinikmati. Tentunya, hal ini menjadi kelemahan tersendiri bagi film ini.



Rating

Cerita: 6 | Penokohan: 7| Visual: 7 | Sound Effect: 6 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 6,6/10



Rekomendasi

Sebagai sebuah film horor, film ini kurang bisa dinikmati. Jump scare yang ditampilkan kurang mengena. Namun, lelucon yang disajikan dalam film ini cukup menghibur. Sedikit membantu mendongkrak sisi horor film yang agak kurang.

Soal akting para pemain, cukup bagus. Terlihat dari beberapa adegan yang mampu memberikan nuansa tersendiri bagi penonton. Sayangnya, hal ini kurang ditunjang dari segi cerita. Dimana, cerita yang ditampilkan kurang mendalam dengan pendekatan logika yang tak masuk akal. Walaupun begitu, alur cerita yang disajikan cukup runtut dan rapi.


EmoticonEmoticon