Review: Baco Becce (2018)


Info Film

Genre : Komedi
Durasi : 87 Menit
Sensor Usia : 13 Tahun Ke Atas
Produser : Herman Heizer
Sutradara : Rere Art2tonic
Penulis : Rere Art2tonic, Jade Thamrin, Jhaka Wijazz
Pemeran : Anjas Chambank, Mimi Peri, Syukri Algazali, Mamak Ramlah, Cuke Lelaki Tamvang, Zakaribo, Oki Dg Mabone, Muis Ceska
Tanggal Edar : Kamis, 20 September 2018
Warna : Warna



Trailer




Sinopsis

Film "Baco Becce" mengisahkan tentang seorang lelaki bernama Baco yang diberikan wasiat oleh ayahnya sebelum wafat untuk mencari ibunya yang tak lagi bersama mereka. Dalam wasiat tersebut, Baco diberikan ayahnya sebuah foto yang hanya menggambarkan kaki ibunya, yang bernama Becce.

Selama perjalanan Baco mencari ibunya, Baco bertemu dengan banyak orang yang tak biasa. Beberapa orang yang ditemui Baco selama perjalanannya mencari ibunya yakni dukun yang tiba-tiba insyaf, preman terminal, hingga maling kelas kampung. Dari setiap orang yang ditemuinya tersebut, Baco kemudian mengajak mereka untuk ikut mencari ibunya.

Di tengah perjalanan Baco dan teman-temannya untuk mencari ibunya tersebut, Baco tiba-tiba jatuh cinta pada seorang gadis bernama Coba. Hal ini membuat Baco dan teman-temannya lupa akan tujuan awal mereka yakni menemukan ibu Baco. Tak hanya itu, pencarian ibu Baco tersebut semakin kacau tatkala Baco jatuh cinta dengan gadis yang bernama sama dengan ibunya, yakni Becce.



Kelebihan

Film "Baco Becce" menampilkan visualisai yang cukup bagus. Apalagi saat pembukaan film, visualisasinya sungguh keren.

Kisah yang disajikan dalam film ini termasuk unik. Tidak hanya tentang pencarian ibu Baco saja, tetapi film ini juga mengangkat isu-isu sosial kekinian dan isu-isu lokal Makassar yang dikemas dengan semenarik mungkin. Alur cerita dalam film ini pun terbilang ringan sehingga mudah dimengerti oleh para penonton. Hal yang unik adalah premis-premis yang disajikan terbilang jarang digunakan. Tidak hanya itu, komedi-komedi yang disajikan dalam film juga menghibur.

Penampilan para pemeran dalam film ini pun cukup bagus. Dimana, para pemeran mampu membawakan karakter penokohan dengan baik. Sehingga pesan dalam film ini mampu tersampaikan kepada para penonton. Walaupun para pemeran dalam film ini tergolong pemeran pendatang dalam dunia perfilman nasional.



Kelemahan

Efek suara yang mengiringi film ini cukup halus namun kurang mendalam. Hal ini membuat situasi dalam film kurang tajam sehingga kurang mengena dalam jiwa penonton.



Rating

Cerita: 7,5 | Penokohan: 8 | Visual: 8 | Sound Effect: 7 | Penyutradaraan: 8 | Nilai Akhir: 7,7/10



Rekomendasi

Film ini patut ditonton oleh semua kalangan masyarakat karena film ini menyajikan kisah yang unik dengan pengemasan yang tak lazim. Tidak hanya itu, para pemeran dalam film ini juga bisa membawakan karakter penokohan dengan baik. Visualisasi yang ditampilkan dalam film ini pun cukup bagus.

Sebagai sebuah film komedi, film ini mampu mengemas isu-isu sosial dan lokal Makassar dengan semenarik mungkin. Dalam beberapa adegan, anda akan menemukan para pemeran menggunakan dialog bahasa daerah. Tapi, anda tidak perlu khawatir karena terdapat subtitle di bawahnya.

Walaupun efek suara yang mengiringi film ini kurang mendalam, tapi anda masih bisa menikmati kisah dalam film dengan baik. Terlepas dari kekurangan itu, film ini layak untuk ditonton.


EmoticonEmoticon