Review: Petualangan Menangkap Petir (2018)


Info Film

Genre : Drama, Anak-Anak
Durasi : 93 Menit
Sensor Usia : Semua Umur
Produser : Abimana Aryasatya, Praw
Sutradara : Kuntz Agus
Penulis : Eddie Cahyono, Jujur Prananto
Pemeran : Bima Azriel, Zara Leola, Fatih Unru
Tanggal Edar : Kamis, 30 Agustus 2018
Warna : Warna



Trailer




Sinopsis

Film "Petualangan Menangkap Petir" menceritakan tentang seorang content creator cilik Indonesia yang tinggal di Hongkong bernama Sterling (diperankan oleh Bima Azriel). Sterling tinggal di Hongkong bersama dengan orangtuanya, Beth (diperankan oleh Putri Ayudya) dan Mahesa (diperankan oleh Darius Sinathrya). Mahesa yang takut anaknya tumbuh sebagai orang asosial, akhirnya mengajak Sterling untuk pulang ke rumah sang kakek yang berada di wilayah Boyolali.

Sterling kemudian dititipkan ke kakeknya (diperankan oleh Slamet Rahardjo) yang tinggal di Selo, Boyolali. Sementara orangtuanya sedang mempersiapkan kepindahan mereka ke Jakarta. Sterling yang sudah terbiasa dengan dunia maya kemudian merasa tak betah tinggal di pegunungan Boyolali. Namun, hal itu berubah ketika ia bertemu Gianto/Jaiyen (diperankan oleh Fatih Unru), Neta (diperankan oleh Zara Leola), Wawan (diperankan oleh Jidate Ahmad), Kuncoro (diperankan oleh Danang Parikesit) dan Yanto (diperankan oleh Siswanto). Setelah bertemu dengan teman-teman barunya di Boyolali itu, ia kemudian mengenal asiknya berteman, berpetualang, dan bermain dengan beragam permainan masa kecil yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Dipicu keinginan Jaiyen untuk menjadi seorang bintang film, Sterling dkk menemui Arifin (diperankan oleh Abimana Aryastya) dan Kriwil (diperankan oleh Arie Kriting), pemilik video kawinan dan layar tancap keliling untuk mengajari cara membuat film yang terinspirasi dari cerita legenda Ki Ageng Selo, kisah Sang Penangkap Petir. Bagi Sterling, Ki Ageng Selo merupakan salah satu sosok superhero dalam hidupnya.

Kisah petualangan Sterling dkk untuk mengejar mimpinya ini, kemudian menemui konflik karena terjadinya perbedaan pola asuh antara Beth dan keinginan Sterling. Petualangan anak-anak itu selain dalam keseruan, ternyata juga memberikan pelajaran berharga bagi Beth. Dimana, Sterling akhirnya tahu arti penting tentang persahabatan yang sebenarnya.



Kelebihan

Film ini seakan menyegarkan kembali gairah film anak di Indonesia, dengan kisah petualangan anak-anak untuk mencapai impiannya yaitu pembuatan film Ki Ageng Selo yang dijuluki Penangkap Petir. Film ini tak hanya menghadirkan unsur kearifan lokal saja, namun juga menghadirkan permasalahan terkini yang menimpa anak-anak yaitu isu digital yang marak terjadi. Dimana, anak-anak generasi digital lebih mementingkan unsur yang ada dalam gadget-nya ketimbang berinteraksi secara langsung dengan teman-teman sebayanya. Selain itu, mereka lebih menganggap teman yang ada di dunia maya sebagai teman baiknya ketimbang teman-teman yang ada di sekitarnya. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan sosialidasi yang terjadi pada anak-anak generasi digital.

Isu digital ini tampak terlihat saat Sterling ditanya oleh Eyangnya tentang apakah dia memiliki teman dekat atau tidak. Sterling pun membanggakan kepada Eyangnya bahwa dia memiliki banyak teman hingga ribuan. Padahal, semua teman yang ia maksud hanya ada di dunia maya. Dimana, hal ini tidak sebanding dengan teman baik yang ada di kehidupan nyata.



Kelemahan

Cerita film ini sebenarnya sederhana dan tidak terlalu istimewa. Hanya saja, isu yang diangkat dalam film ini merupakan isu yang marak terjadi saat ini yaitu isu digital. Konflik yang disajikan cenderung pada anak-anak yang mengalami permasalahan jauh dari kebiasaan media sosial. Walaupun di tengah film, konflik berkembang pada permasalahan impian Sterling dan ibunya, Beth.



Rating

Cerita: 8 | Penokohan: 8 | Visual: 8 | Sound Effect: 8 | Penyutradaraan: 8 | Nilai Akhir: 8/10



Rekomendasi

Film "Petualangan Menangkap Petir" ini patut ditonton oleh anak-anak dan para orang tua di seluruh Indonesia. Sebab film ini mampu menyajikan konflik dinamis antara Sterling dan ibunya, Beth. Konflik yang dimunculkan dalam film ini, bisa memberikan sisi lain tentang bagaimana seorang ibu berusaha untuk memahami keinginan anaknya sehingga anaknya bahagia. Tidak hanya itu, film ini pun membuat anda para penonton bisa lebih mengenal salah satu legenda Jawa era Mataram Islam yakni Ki Ageng Selo yang dijuluki Penangkap Petir.

Alur yang tersaji dalam film ini sangat realistis dan tidak maksa. Pemilihan karakternya pun sangat tepat, mulai dari pemeran anak-anak hingga pemeran dewasanya. Tak hanya pemerannya, film ini pun mampu memberikan pengalaman sinematik dengan menampilkan keindahan alam gunung Merapi di Boyolali, Jawa Tengah. Efek suara yang dihadirkan dalam film ini pun mampu memberikan gambaran latar pedesaannya dengan adanya suara-suara seperti bunyi jangkrik, gemericik air, dan deru angin yang sepoi-sepoi.

Isu digital yang dihadirkan dalam film ini pun mampu memberikan pelajaran bagi anak-anak dan para orang tua tentang dampak buruknya gadget. Selain itu, film ini juga menghadirkan arti persahabatan secara tersirat dalam diri anak-anak. Film yang sangat patut ditonton.


EmoticonEmoticon